Kamis, 30 Juli 2015

Komparasi pendukung inggris dan italia


“Loyalitas” merupakan kata paling sakral dalam sepakbola Inggris. Seringkali “loyalitas” di situ dimengerti dalam artinya yang paling harfiah, termasuk bagi para suporter sepakbola.
Kamus Oxford menjelaskan loyalitas sebagai “… giving or showing firm and constant support or allegiance to a person or institution” — memberikan atau menunjukkan keteguhan dan dukungan atau kesetiaan terus-menerus kepada seseorang atau institusi.Ya, seperti itulah kira-kira orang Inggris memandang kesetiaan.

Kultur kesetiaan yang terjadi di Inggris amat unik dibandingkan negara-negara lainnya. Dan seperti yang sudah disinggung dalam penutup tulisan di bagian pertama [baca artikelnya di sini], ini terkait dengan aspek kesejarahan yang membentuk watak dan psike (sukma) sebuah bangsa.

Arsene Wenger menyimpulkan bahwa ada perbedaan karakter kultur bangsa Anglo Saxon dengan Eropa daratan, khususnya Spanyol, Italia dan Prancis.
Bangsa Anglo Saxon dulu cenderung hidup dalam kelompok-kelompok kecil dan untuk bertahan hidup tentu mereka harus tetap bersatu dan setia satu sama lain. Sejarah Inggris diwarnai perang antarklan dan kelompok. Mereka akhirnya dipaksa untuk membangun ikatan sosial yang kokoh agar bisa selalu solid secara internal. “itulah yang membuat mereka kuat,” ucap Wenger.

Italia dan Prancis kesukuannya amat kental, tetapi untuk bertahan mereka menghadapinya dengan cara berbeda. Sejarah mereka erat dengan persekutuan dan pengkhianatan. Mereka memang menjunjung tinggi loyalitas, tetapi mereka juga sangat mencintai hidupnya sendiri. Tapi, masih kata Wenger, dari situlah justru lahir kecenderungan analitik yang bisa saja mengabaikan atau mempertimbangkan ulang ikatan kelompok.

“Orang Italia berpikir banyak, belajar banyak, tindakan mereka lebih analistis. Jika mereka menemukan sesuatu yang mereka suka, mereka tanya pada diri sendiri mengapa mereka menyukai hal itu. Inilah yang menghasilkan pendirian teguh. Orang Inggris tak melakukan itu. Jika mereka suka sesuatu mereka akan langsung terikat padanya. Mereka tak akan bertanya mengapa mereka suka,” ucap Wenger.

Halaman: 1 2 3


Like the Post? Do share with your Friends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IconIconIconFollow Me on Pinterest
//add jQuery library