Minggu, 02 Agustus 2015

Italia Narsis, Spanyol Ruwet, Inggris Ksatria, Jerman Sederhana

Sepakbola sarat dengan pelampiasan. Karenanya wajar saja muncul jargon, sepakbola adalah cerminan kultural sebuah bangsa.

Perbedaan ini tentunya berimbas terhadap berbagai sisi lain di sekitar dunia sepakbola. Entah itu karakter pemain, suporter, pengelolaan manajemen klub, warna, lambang atau banyak hal lainnya. Selalu ada pembeda antara negara satu dengan yang lainnya.


Menerka makna Elips dan Simbol Binatang di Italia

Di Italia muncul sebuah kultur "Bella Figura". Sebuah konsep yang membuat Italia dikenal sebagai negara paling narsis di benua Eropa. Masyarakat di sana dipacu untuk tampil sedemikian rupa agar orang di sekitarnya memandang mereka sebagai sesuatu yang "wah".

Dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya macam Inggris, Jerman, ataupun Spanyol, satu hal yang membedakan klub Italia adalah pencantuman tahun berdiri klub pada logo. Ya, klub Italia memang gemar melakukan demikian. Hal itu terjadi karena adanya suatu dogma, bahwa selain prestasi, klub yang memiliki umur tua akan disegani oleh para fans tradisional.

Selain itu, ciri khas klub-klub Italia adalah gemar memakai bentuk elips sebagai bentuk dasar elemen logo. Juventus, AC Milan, Hellas Verona, Bologna, Cagliari dan Atalanta adalah salah satu klub Serie-A yang jadi contoh dari sekian banyak klub-klub lainnya (lihat gambar di bawah).



Italia adalah negara pencetus abad rennaisance bermula, atau era ketika pintu gerbang Eropa memasuki abad modern terbuka. Dalam dunia seni, ciri khas dari Renaissance ditandai dengan penggunaan garis spiral, kurva polisentris kompleks, dan elips melengkung. Gaya elips rennaisance ini lah yang mempengaruhi logo klub-klub Italia.

Fenomena logo berbentuk elips sendiri mencuat di dekade 1970 hingga 1980-an. Mereka berharap pada tuah pendahulunya untuk kembali mengubah Eropa lewat lapangan hijau. Dan klub-klub Italia di dekade itu mampu mewujudkan mimpi itu.

Selain itu, perhatikanlah objek gambar dalam logo. Italia gemar memakai hewan sebagai simbol dalam logonya. Serigala, singa, beruang, gajah, macan tutul, elang, kuda, atau kambing lazim digunakan sebagai bagian simbol di sana.

Pada umumnya, perlakuan bangsa Italia terhadap hewan adalah refleksi langsung dari budaya dan tradisi Romawi kuno. Mereka terpesona dengan binatang liar, senang memperhatikan, mengangumi keanehan, atau bahkan mengawasi trik-trik saat hewan liar memburu dan membunuh mangsanya. Kedekatan dengan hewan-hewan liar inilah yang terkadang membuat hewan-hewan tersebut jadi sebuah identitas komunal masyarakat.

Halaman: 1 2 3 4

Like the Post? Do share with your Friends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IconIconIconFollow Me on Pinterest
//add jQuery library