Derby Della Madonnina. Begitu pertemuan Milan dengan Inter dikenal. Derbi dikota Mediolanum era modern merupakan duel antar tim satu kota paling akbar di dunia. Nama tersebut dipakai sebagai bentuk penghormatan pada patung Bunda Maria yang terletak di atas Katedral Milan, yang oleh warga lokal disebut sebagai 'Madonnina ("Madonna Kecil" dalam bahasa Italia).
Kedua tim adalah raksasa Italia dan Eropa yang telah menyarangkan begitu banyak trofi ke kota yang juga dikenal sebagai kota mode ini. di Jika melihat torehan gelar yang pernah diraih, kedua tim yang bermarkas di San Siro ini telah mengumpulkan 36 Scudetto (Milan 18, Inter 18), 12 Coppa Italia (Milan 5, Inter 7), 10 Liga Champions (Milan 7, Inter 3), 3 Piala UEFA (Inter 3, Milan 0,) 5 Piala Super Eropa (Milan 5, Inter 0) serta 2 Piala Dunia Klub (Milan 1, Inter 1). Dalam raihan scudetto, Milan hanya tertinggal dari Turin yang telah mendapatkan 37 gelar (30 Juventus, 7 Torino) dan di kancah Eropa, belum ada kota lain di eropa selain Madrid yang pernah merasakan datangnya trofi kemenangan Liga Champions ke kota mereka sampai 10 kali lebih.
Hal yang juga belum dapat disamakan oleh Lisbon, London, maupun Manchester yang juga memiliki dua klub besar di dalam satu kota. Selain itu, tidak sedikit juga pemain bintang dunia yang pernah bermain untuk kedua klub tersebut, nama-nama seperti Ronaldo, Roberto Baggio, Clarence Seedorf, Hernan Crespo dan Zlatan Ibrahimovic pernah merasakan Derby Della Madonnina dengan seragam Milan maupun Inter. Ditambah lagi, rivalitas antar suporter yang saling berlawanan memenuhi curva nord dan curva sud San Siro, semakin memanaskan pertemuan kedua tim. Hal ini cukup membuktikan bahwa Milan adalah kota yang memiliki kultur dan prestasi besar dalam bidang sepakbola.
Sepanjang sejarahnya di semua kompetisi (resmi dan tidak resmi) Milan dan Inter sudah berhadapan 282 kali. Milan lebih baik dengan sudah mengumpulkan 110 kemenangan, sedangkan Inter meraih 99 kemenangan . Sebanyak 73 laga lainnya berkesudahan imbang.
Paolo Maldini menjadi pemain yang paling sering tampil dengan total bermain pada 56 edisi derby. Sementara yang memegang status topskorer sepanjang masa adalah Andriy Shevchenko dengan 14 golnya.
Milan Cricket and Football Club dan F.C. Internazionale Milano
Pada awalnya hanya ada satu klub sepakbola di Kota Milan. AC Milan merupakan salah satu klub sepakbola tertua di Italia. Awalnya klub ini didirikan dengan nama Milan Cricket and Football Club pada 16 Desember 1899 oleh Herbert Kiplin dan Alfred Edwards yang berasal dari Nottingham, Inggris. Milan kemudian memenangi gelar liga nasional pada tahun 1901, 1906 dan 1907.
Di tahun 1908 Milan terpecah karena ketidaksepakatan di dalam klub soal pembelian pemain asing. Sejak saat itulah lahir F.C. Internazionale Milano, dan sejak saat itu juga rivalitas antara dua klub satu kota itu pun dimulai. Di awal perseteruan keduanya, salah satu skor terbesar dalam pertemuan Duo Milan itu datang pada 3 maret 1918, saat Milan menghantam Inter 8-1.
Di masa lalu, Inter dikenal sebagai klub yang didukung oleh kelompok borjuis sementara Milan adalah klub yang didukung kelas pekerja. Media sering menyebutkan ultras Milan sebagai pendukung politik sayap kiri yang berhubungan dengan paham sosialis sementara Ultras Inter beraliran politik sayap kanan yang berhubungan dengan Konservatisme atau Liberalisme. Suporter Milan dan Inter juga seringkali disebutkan berasal dari dua kalangan yang berbeda.
Pendukung Milan mayoritas adalah penduduk kelas bawah yang bekerja sebagai buruh atau pekerja kasar sementara Inter didukung oleh masyarakat golongan menengah keatas. Hal-hal tersebut telah menjadi bumbu pedas yang memanaskan pertemuan kedua tim di lapangan dan persaingan mereka di liga setiap musimnya.
Namun di era modern hal tersebut dianggap tidak lagi relevan karena Milan dimiliki oleh mantan perdana menteri konservatif Silvio Berlusconi, sementara Inter dipunya oleh Massimo Moratti, yang kemudian melepas sebagian sahamnya ke pebisnis asal Indonesia Erick Thohir.
Setelah memisahkan diri, Inter memenangkan gelar liga Italia pertamanya pada musim 1909/1910 dan berkembang menjadi klub yang lebih kuat dari AC Milan yang setelah terpisah dari Inter tidak mampu menyamai prestasi di era sebelumnya dan lebih sering menjadi tim papan tengah. Setelah perang dunia kedua, Milan kembali menjadi tim kuat di Italia dan berhasil memenangkan scudetto pertama mereka dalam 44 tahun pada 1951. Pada masa itu, skuad Milan dihuni oleh sejumlah pemain-pemain hebat seperti Lorenzo Buffon, Cesare Maldini dan Trio penyerang asal Swedia: Gunnar Gren, Gunnar Nordahl dan Nils Liedholm.
Di era 1960-an, Inter jadi klub dengan kisah sukses lebih mengilap: memenangi Piala Champions dua kali beruntun dan menjuarai Piala Interkontinental (kini Piala Dunia Antarklub) juga dua kali beruntun. Namun di akhir 1980-an sampai awal 1990-an gantian Milan yang menguasai Italia dan juga Eropa.
Kedua tim adalah raksasa Italia dan Eropa yang telah menyarangkan begitu banyak trofi ke kota yang juga dikenal sebagai kota mode ini. di Jika melihat torehan gelar yang pernah diraih, kedua tim yang bermarkas di San Siro ini telah mengumpulkan 36 Scudetto (Milan 18, Inter 18), 12 Coppa Italia (Milan 5, Inter 7), 10 Liga Champions (Milan 7, Inter 3), 3 Piala UEFA (Inter 3, Milan 0,) 5 Piala Super Eropa (Milan 5, Inter 0) serta 2 Piala Dunia Klub (Milan 1, Inter 1). Dalam raihan scudetto, Milan hanya tertinggal dari Turin yang telah mendapatkan 37 gelar (30 Juventus, 7 Torino) dan di kancah Eropa, belum ada kota lain di eropa selain Madrid yang pernah merasakan datangnya trofi kemenangan Liga Champions ke kota mereka sampai 10 kali lebih.
Hal yang juga belum dapat disamakan oleh Lisbon, London, maupun Manchester yang juga memiliki dua klub besar di dalam satu kota. Selain itu, tidak sedikit juga pemain bintang dunia yang pernah bermain untuk kedua klub tersebut, nama-nama seperti Ronaldo, Roberto Baggio, Clarence Seedorf, Hernan Crespo dan Zlatan Ibrahimovic pernah merasakan Derby Della Madonnina dengan seragam Milan maupun Inter. Ditambah lagi, rivalitas antar suporter yang saling berlawanan memenuhi curva nord dan curva sud San Siro, semakin memanaskan pertemuan kedua tim. Hal ini cukup membuktikan bahwa Milan adalah kota yang memiliki kultur dan prestasi besar dalam bidang sepakbola.
Sepanjang sejarahnya di semua kompetisi (resmi dan tidak resmi) Milan dan Inter sudah berhadapan 282 kali. Milan lebih baik dengan sudah mengumpulkan 110 kemenangan, sedangkan Inter meraih 99 kemenangan . Sebanyak 73 laga lainnya berkesudahan imbang.
Paolo Maldini menjadi pemain yang paling sering tampil dengan total bermain pada 56 edisi derby. Sementara yang memegang status topskorer sepanjang masa adalah Andriy Shevchenko dengan 14 golnya.
Milan Cricket and Football Club dan F.C. Internazionale Milano
Pada awalnya hanya ada satu klub sepakbola di Kota Milan. AC Milan merupakan salah satu klub sepakbola tertua di Italia. Awalnya klub ini didirikan dengan nama Milan Cricket and Football Club pada 16 Desember 1899 oleh Herbert Kiplin dan Alfred Edwards yang berasal dari Nottingham, Inggris. Milan kemudian memenangi gelar liga nasional pada tahun 1901, 1906 dan 1907.
Di tahun 1908 Milan terpecah karena ketidaksepakatan di dalam klub soal pembelian pemain asing. Sejak saat itulah lahir F.C. Internazionale Milano, dan sejak saat itu juga rivalitas antara dua klub satu kota itu pun dimulai. Di awal perseteruan keduanya, salah satu skor terbesar dalam pertemuan Duo Milan itu datang pada 3 maret 1918, saat Milan menghantam Inter 8-1.
Di masa lalu, Inter dikenal sebagai klub yang didukung oleh kelompok borjuis sementara Milan adalah klub yang didukung kelas pekerja. Media sering menyebutkan ultras Milan sebagai pendukung politik sayap kiri yang berhubungan dengan paham sosialis sementara Ultras Inter beraliran politik sayap kanan yang berhubungan dengan Konservatisme atau Liberalisme. Suporter Milan dan Inter juga seringkali disebutkan berasal dari dua kalangan yang berbeda.
Pendukung Milan mayoritas adalah penduduk kelas bawah yang bekerja sebagai buruh atau pekerja kasar sementara Inter didukung oleh masyarakat golongan menengah keatas. Hal-hal tersebut telah menjadi bumbu pedas yang memanaskan pertemuan kedua tim di lapangan dan persaingan mereka di liga setiap musimnya.
Namun di era modern hal tersebut dianggap tidak lagi relevan karena Milan dimiliki oleh mantan perdana menteri konservatif Silvio Berlusconi, sementara Inter dipunya oleh Massimo Moratti, yang kemudian melepas sebagian sahamnya ke pebisnis asal Indonesia Erick Thohir.
Setelah memisahkan diri, Inter memenangkan gelar liga Italia pertamanya pada musim 1909/1910 dan berkembang menjadi klub yang lebih kuat dari AC Milan yang setelah terpisah dari Inter tidak mampu menyamai prestasi di era sebelumnya dan lebih sering menjadi tim papan tengah. Setelah perang dunia kedua, Milan kembali menjadi tim kuat di Italia dan berhasil memenangkan scudetto pertama mereka dalam 44 tahun pada 1951. Pada masa itu, skuad Milan dihuni oleh sejumlah pemain-pemain hebat seperti Lorenzo Buffon, Cesare Maldini dan Trio penyerang asal Swedia: Gunnar Gren, Gunnar Nordahl dan Nils Liedholm.
Di era 1960-an, Inter jadi klub dengan kisah sukses lebih mengilap: memenangi Piala Champions dua kali beruntun dan menjuarai Piala Interkontinental (kini Piala Dunia Antarklub) juga dua kali beruntun. Namun di akhir 1980-an sampai awal 1990-an gantian Milan yang menguasai Italia dan juga Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar