"Juventus adalah timnya para pria berbudi pekerti, pionir industri, Yesuit, konservatif dan para borjuis kaya, sementara Torino adalah timnya para pekerja, buruh migran dari provinsi tetangga, warga kelas bawah dan kaum miskin," Mario Soldati, novelis kelahiran Turin.
Awal mula persaingan ditandai dari berdirinya kesebelasan Torino yang lahir di tahun 1906, menyusul pembentukan kembali Football Club Torinese dari beberapa penggurus Juventus yang membangkang, termasuk mantan presiden Juventus dan penyandang dana terbesar, Alfredo Dick.
Alfredo mengajak beberapa pemain dari Football Club Torinese, salah satu kesebelasan sepakbola paling tua di Italia, untuk bergabung. Maka terbentuklah Torino seperti yang kita kenal sekarang ini: sebuah kesebelasan yang lahir dari pemberontakan, khas kelas pekerja.
Derby antara kedua kesebelasan pun baru mulai dimainkan pada 1907, pertemuan pertama itu juga menjadi pertandingan resmi pertama milik Torino. Derby della Mole yang memiliki nama sederhana, Derby Turin,jelas kalah pamor jika kita membandingkannya dengan Derby della Madonnina (AC Milan - FC Internazionle), Derby della Capitale (AS Roma - SS Lazio), atau bahkan Derby D'Italia (Juventus - FC Internazionale).
Sejarah derby pertama menceritakan sebuah cerita permusuhan yang konyol. Ketika itu seseorang mengunci Alfredo di ruang ganti sampai pertandingan selesai. Hal tersebut membuat Alfredo selalu menanyakan tentang jalannya pertandingan selama beberapa hari.
Sebutan Derby della Mole sendiri diambil dari nama Mole Antonelliana. Sebuah bangunan setinggi 167 meter di pusat kota Turin, Italia. Gedung ini dibangun mulai tahun 1863 setelah unifikasi Italia, dan selesai pada tahun 1889. Dinamakan begitu untuk menghormati Antonelli sang arsitek, bangunan ini awalnya merupakan sebuah sinagog (tempat ibadah untuk penganut Yahudi) dan kini menjadi Museo Nazionale del Cinema, sekaligus diklaim sebagai museum tertinggi di dunia.
Torino Punya Basis Terbesar di Kota Turin
Torino merupakan salah satu kesebelasan yang tergolong tradisional di Italia. Mereka mempunyai basis pendukung kelas pekerja yang kuat di kota Turin. Menjamurnya pendukung berlatar belakang kelas pekerja disebabkan kota tersebut sebagai daerah perindustrian, termasuk pusat bisnis dan kebudayaan di bagian barat laut Italia, ibu kota region Piemonte dan terletak pada tepi barat Sungai Po. Populasi kotanya adalah 908.000 (sensus 2004), kemudian bertambah menjadi 1,7 juta penduduk namun wilayah metropolitannya mempunyai sekitar 2,2 juta penduduk.
Turin terkenal dengan pusat tempat penghasil Kain Kafan dari Turin yang disimpan di Katedral Santo Yohanes Pembaptis. Kota Turin mempunyai dua kesebelasan sepakbola yang terkenal, Juventus dan Torino Calcio. Selain itu, Turin juga adalah tempat markas perusahaan otomotif FIAT.
Meskipun berlatar belakang dari kelas pekerja, para pendukung Torino tak akan segan-segan menghamburkan uang mereka untuk membeli satu tiket pertandingan. Hal itu akan mereka lakukan meskipun kesebelasan Torino bermain di Roma yang cenderung jauh atau di Palermo yang berada di kawasan Sisilia.
Awal mula persaingan ditandai dari berdirinya kesebelasan Torino yang lahir di tahun 1906, menyusul pembentukan kembali Football Club Torinese dari beberapa penggurus Juventus yang membangkang, termasuk mantan presiden Juventus dan penyandang dana terbesar, Alfredo Dick.
Alfredo mengajak beberapa pemain dari Football Club Torinese, salah satu kesebelasan sepakbola paling tua di Italia, untuk bergabung. Maka terbentuklah Torino seperti yang kita kenal sekarang ini: sebuah kesebelasan yang lahir dari pemberontakan, khas kelas pekerja.
Derby antara kedua kesebelasan pun baru mulai dimainkan pada 1907, pertemuan pertama itu juga menjadi pertandingan resmi pertama milik Torino. Derby della Mole yang memiliki nama sederhana, Derby Turin,jelas kalah pamor jika kita membandingkannya dengan Derby della Madonnina (AC Milan - FC Internazionle), Derby della Capitale (AS Roma - SS Lazio), atau bahkan Derby D'Italia (Juventus - FC Internazionale).
Sejarah derby pertama menceritakan sebuah cerita permusuhan yang konyol. Ketika itu seseorang mengunci Alfredo di ruang ganti sampai pertandingan selesai. Hal tersebut membuat Alfredo selalu menanyakan tentang jalannya pertandingan selama beberapa hari.
Sebutan Derby della Mole sendiri diambil dari nama Mole Antonelliana. Sebuah bangunan setinggi 167 meter di pusat kota Turin, Italia. Gedung ini dibangun mulai tahun 1863 setelah unifikasi Italia, dan selesai pada tahun 1889. Dinamakan begitu untuk menghormati Antonelli sang arsitek, bangunan ini awalnya merupakan sebuah sinagog (tempat ibadah untuk penganut Yahudi) dan kini menjadi Museo Nazionale del Cinema, sekaligus diklaim sebagai museum tertinggi di dunia.
Torino Punya Basis Terbesar di Kota Turin
Torino merupakan salah satu kesebelasan yang tergolong tradisional di Italia. Mereka mempunyai basis pendukung kelas pekerja yang kuat di kota Turin. Menjamurnya pendukung berlatar belakang kelas pekerja disebabkan kota tersebut sebagai daerah perindustrian, termasuk pusat bisnis dan kebudayaan di bagian barat laut Italia, ibu kota region Piemonte dan terletak pada tepi barat Sungai Po. Populasi kotanya adalah 908.000 (sensus 2004), kemudian bertambah menjadi 1,7 juta penduduk namun wilayah metropolitannya mempunyai sekitar 2,2 juta penduduk.
Turin terkenal dengan pusat tempat penghasil Kain Kafan dari Turin yang disimpan di Katedral Santo Yohanes Pembaptis. Kota Turin mempunyai dua kesebelasan sepakbola yang terkenal, Juventus dan Torino Calcio. Selain itu, Turin juga adalah tempat markas perusahaan otomotif FIAT.
Meskipun berlatar belakang dari kelas pekerja, para pendukung Torino tak akan segan-segan menghamburkan uang mereka untuk membeli satu tiket pertandingan. Hal itu akan mereka lakukan meskipun kesebelasan Torino bermain di Roma yang cenderung jauh atau di Palermo yang berada di kawasan Sisilia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar